Ignatius Von Kratz

Full Name :
Ignatius Von Kratz

Nick Name :
Igna, Inya, Landak

Gender :
Male

Age :
16

Birthday :
Autumn 25th

Nationality:
German


Cross Attributes:

Main Cross Name :
Orchester der Schmerz

Supporting Crosses Name:
Ode zu Odile
Zorn von Rothbart
Nebelhafter See


Crosses Explanation :

Orchester der Schmerz
Mengeluarkan suara biola dari udara kosong. Tidak memiliki efek apa-apa terkecuali dimainkan dengan komposisi tertentu (see supporting cross)
Delay: N/A
Expiration: 1 topik

Ode Zu Odile
Memainkan nada-nada sedih yang lambat. Efeknya adalah memperlambat waktu dalam sudut pandang CU sehingga memberikan waktu lebih banyak untuk dia bergerak dan menghindar atau merencanakan gerak berikutnya.
Delay: 4 post bersih
Expiration: 2 post bersih

Zorn von Rothbart
Memainkan nada-nada upbeat yang meningkatkan kecepatan secara signifikan, kurang lebih tiga kali kecepatan gerakan normal Ignatius.
Delay: 5 post bersih
Expiration: 2 post bersih

Nebelhafter See
Menciptakan kabut tebal yang membuat lawan tidak bisa melihat area dalam radius 3 meter. Tidak memerlukan Orchester der Schmerz.
Delay: 6 post bersih
Expiration: 3 post bersih


Consequences of using as/is :
Kelelahan fisik yang amat-sangat, dan pemakaian berlebihan bisa mengakibatkan kematian atau lumpuh otak.

Seal :
Cincin tengkorak yang berada di jari tengah tangan kanannya.


Division :
Defender

House:
Unda

Quote :

Character Attributes:

Height/Weight :
178/64

Appearance :
Bill Kaulitz

Characteristic :
Pendiam, namun selalu bicara apa adanya dengan nada agak sinis. Sedikit mudah dipicu emosinya.

Behavior :
Anti sosial, namun itu sebenarnya menutupi ketakutannya terhadap keramaian.

Personal Matters:

Preferred Attributes:
Agility

Not-favored Attribute:
Strength

Likes:
Suasana yang tenang, udara dingin, buku novel, musik lembut, dan tempat yang teduh atau gelap.

Dislikes:
Orang yang berisik, suara keras, cahaya terang, dan suasana yang ramai.

Psychological weaknesses:
Ruang terbuka (agoraphobia)

Personal Background:
Lahir di keluarga bangsawan tidak membuat Igna menjadi seseorang yang manja. Dia menghabiskan masa kecilnya di perpustakaan dengan tumpukan buku-buku warisan kakeknya. Keberadaannya dianggap sebagai kutukan keluarga karena dia terlahir di luar pernikahan. Keadaan memburuk dengan tekanan dari sepupu-sepupunya yang sering mengejeknya karena penampilannya yang cederung cantik daripada kebanyakan laki-laki. Keberadaan Cross dalam dirinya memaksanya meninggalkan mansion besar keluarganya, itu membuat perasaannya senang. Dan itu juga untuk mencari jati dirinya yang sebenarnya.

Semua data terverifikasi.

Selamat datang di asrama air, Unda.